MIN 6 BANDAR LAMPUNG MENGIKUTI UJI KETERBACAAN AKMI 2024

Bandar Lampung, (MIN 6) Humas – Kamis, 3 Oktober 2024. Dua guru MIN 6 Bandar Lampung yaitu Siti Zubaidah, S.Pd.I dan Harani Vitrian, S.Pd, mengikuti kegiatan Uji Keterbacaan Instrumen Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) Tahun 2024 yang diselenggarakan di Hotel Aston lampung pada hari Kamis (03/10/2024). Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai ini diikuti oleh 50 peserta, terdiri dari 48 orang guru dari MIN, MTsN dan MAN yang berada di wilayah Bandar Lampung dan 2 orang perwakilan Kanwil Kemenag Provinsi Lampung. Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Tim Kurikulum Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Dr. (Cand) H. Alamsyah, M.Pd.

Uji Keterbacaan Intrumen AKMI tersebut bertujuan meningkatkan kualitas instrumen AKMI, khususnya dalam hal keterbacaan. Uji keterbacaan ini difokuskan pada beberapa aspek penting, yaitu konstruksi soal, stimulasi soal, infografis, dan kebahasaan. Dengan memperbaiki aspek-aspek tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kemudahan pemahaman siswa terhadap soal, meningkatkan akurasi jawaban, mengurangi tingkat kesalahan, memastikan keadilan dan kesetaraan, serta meningkatkan efektivitas instrumen.

Dalam uji keterbacaan ini, guru diberikan kesempatan untuk mengerjakan instrumen AKMI di 3 jenjang pendidikan, yaitu jenjang MI, Mts dan MA. Kemudian dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) untuk memberikan feedback mengenai kesulitan yang mereka hadapi dalam memahami soal-soal tersebut. Tim Uji Keterbacaan kemudian menganalisis feedback tersebut untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan instrumen AKMI. Tujuan dari uji keterbacaan ini antara lain agar ketika siswa mengerjakan soal, mereka tidak bingung dan bisa menjawab dengan tepat.

Katim Kurikulum, H.Alamsyah, M.Pd mengatakan bahwa  kegiatan uji keterbacaan AKMI adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas instrumen AKMI dan memastikan soal-soal yang disajikan mudah dipahami oleh siswa. Oleh karena itu para peserta uji keterbacaan diharapkan mampu menggali kekurangan-kekurangan yang ada di soal, lalu memberikan masukan kepada TIM Uji Keterbacaan untuk dianalisis dan direvisi agar instrument AKMI lebih baik lagi.

Di samping itu Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) merupakan asesmen yang dilakukan pada siswa madrasah sebagai metode penilaian yang komprehensif untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains, dan literasi sosial budaya termasuk survei karakter. Hasil asesmen dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa sebagai dasar penyusunan dan perbaikan suatu rancangan pembelajaran.